Tuesday, October 7, 2008

Ngapain Loe Hidup??

libuaran ini jutru gak bisa ngabisin waktu dirumah.. tapi ngabisin waktu di rumah Tuhan.. whekzzz..(njuk nopo?) intinya karena tgl 1-3 Oktober kita gadain Camp, Waktunya kepake semua buat nyiapin acara camp.

Tapi walopun gak bisa nyante, gara-gara camp aku juga dapet berkat. Tq ya pak Nindyo n pak William selaku pembicara.

Perlu diketahui, tema camp yang diangkat adalah “Ngapain Loe Hidup??” sebuah pertanyaan yang kadang tidak semua orang bisa menjawabnya. Nah, apa yang salah kalo kita gak bisa ngejawab pertanyaan ini? So pasti kita gak bisa hidup dengan landasan yang jelas. Hidup yang kita jalani bakal gak tau bakal dibawa kemana arahnya. Yang salah lagi adalah jika kita bisa ngejawab pertanyaan ini, tapi kita menjawab dengan jawaban yang kurang tepat. Akibatnya ya pasti hidup kita akan kita bawa ke arah yang salah. Nah, kesimpulannya.. apa tujuan hidup kita yang benar?

Aku sendiri baru di camp kemarin bisa nemuin tujuan hidup dengan alasan kenapa aku harus hidup dengan tujuan itu. Apa itu? Pada dasarnya, ketika kita diciptakan di dunia, itu berarti kita seharusnya memenuhi keinginan Sang Pencipta kita. Jadi, poin pertama yang di dapat adalah kata Sang Pencipta(baca:Tuhan). Next, kalo kita tau kita diciptain sama Tuhan, semua pencipta pasti ingin ‘barang’ yang Ia ciptakan berguna buat penciptanya. Misal kita bisa nyiptain HandPhone. Yang kita harapkan adalah kondisi normal dari HP tersebut, bisa buat nelpon dan sms secara normal, bahkan kita bisa terhibur dengan fasilitas tambahan dari HP itu. Nah, kalo handphone yang kita ciptakan adanya rewel, error, dll. Artinya HP itu gak bisa nyenengin penciptanya. Jadi, poin kedua adalah bisa nyenengin Sang Pencipta.

Masih ada satu poin lagi. Temanku memberi ilustrasi seperti ini:
Kalo sebuah pabrik menciptakan raket, guna dari raket itu sendiri adalah untuk bermain bulu tangkis. Tapi jika senarnya sudah putus, raket itu tidak akan bisa digunakan untuk maen bulutangkis lagi. Orang lain bisa saja menggunakannya sebagai penggebug kasur. Raket itu harus diperbaiki dulu sebelum dapat digunakan untuk bermain bulutangkis. Kesimpulannya, raket itu seperti kita, sedangkan pada waktu senarnya putus, itu berarti kita sedang jatuh dalam dosa. Jadi kita harus memperbaiki diri kita terus menerus. Agar bisa digunakan untuk tujuan yang tepat (bermain bulu tangkis), bukan dengan tujuan yang salah (penggebug kasur).

Poin yang ketiga: memperbaiki diri terus menerus agar dapat dipakai dengan tujuan yang tepat.

Singkatnya, itu yang aku dapet dari camp dan temanku. Masih banyak lagi, tapi pada dasarnya, kalo kita tahu apa yang diinginkan pencipta kita, hidup ini gak bakal sia-sia. Semua orang lahir, tumbuh, dewasa, bekerja ,menikah mungkin.. lalu mati. Tidak ada orang yang tidak mati. Lalu, apa yang bisa kita berikan pada hidup kita yang hanya sekali sebelum kita mati? Apakah hanya menjadi penggebug kasur atau raket yang berkualitas sehingga bisa memenangkan lomba dan walaupun raket itu sudah benar-benar usang, pemakainya akan selalu berkesan padanya?

3 comments:

Nindyo Sasongko said...

Ngapain loe hidup? Jwbnya: untuk pake gelang BLACK ID! Hehehehee. . .

Syukur pada Tuhan, Nana makin bertumbuh n' kini mengenal Allah dan diri lebih baik.

Hmm, dua hal itu penting! Kita kenal Allah dan kenal diri. Kalau kita kenal Allah, maka kita akan kenal diri sendiri.

Zaman kita seneng banget belajar psikologi, itu baik. Tapi kalau kita berhenti pada psikologi, kita akan frustrasi juga, sebab kita cuma tahu KITA SAAT INI saja. Kita gak tahu dulunya kita siapa n' bakalan ke mana kita. Gak heran, orang makin ahli dalam psikologi, dia makin jadi ateis, terus gak ada pegangan hidup n' akhirnya banyak yang bunuh diri.

Hmm, tapi ini bukan karena saya teolog n' biar "dagangan"-nya laku, but tp emang begitu bukan, kl kita perhatikan Alkitab. Benernya apa sih hidup yang kekal itu? Ternyata bukan keadaan kita nggak dihukum Tuhan di neraka, loch!

Yohanes 17:3 jelas beri tahu kita: "And this is eternal life, that they know you the only true God, and Jesus Christ whom you have sent."

Don't look down on yourself! For Jesus is not ashamed to call us siblings in his family (ingat Ibrani 2:11).

Have a cheerful day!

C ya!

Daniel Kurniawan said...

Ya Allah, terimalah syukur hamba-Mu ini karena kawanku Nana sudah bertaubat...

wkkk...

kok ilustrasi'ne ga pensil or lampu? Biasane kan itu toh... kayane yang raket pernah denger deh... hehehe...

Tuh, perhatiin komen terakhir pak Nindyo... ckckck... nujleb ke diriku sendiri juga...

blogE jocepa said...

hohoho..
yo wong albert ngasi ilustrasine tentang gebug kasur kok..
jadine ya ambil aja itu.. kalo mau tanyatanya aja ma albert...